laporan penelitian penggunaan bahasa anak.


SUBYEK DAN LATAR BELAKANGNYA

Nama subyek : Riswanda Karisma Putri
Kelas               :5 SD
Sekolah           : SD Negeri Bandungrejosari 1 Malang
Umur               : 10 tahun
Alamat            : Keben blok 2C, nomer 30 Kelurahan Bandungrejosari, Kecamatan Sukun, Kabupaten Malang   
            Riswanda Karisma Putri, putri kedua dari pasangan bapak Agus dan Ibu lusi. beliaulah pemilik kosan “CRAZY KOST” di keben blok 2C nomer 30.











PENDAHULUAN
            Laporan  mengenai penggunaan bahasa oleh anak usia 10 tahun atas nama “Riswanda Karisma Putri”, putri kedua dari pasangan Bapak Agus dan Ibu Lusi. Tema yang dibahas dalam dialog nanti adalah tentang kesulitan-kesulitan dalam belajar.
Permasalahan yang peneliti ajukan kepada subyek ialah tentang:
1.      Permasalahan belajar.
2.      Belajar selain di jam sekolah.
3.      Gangguan yang ada ketika belajar.
4.      Kesulitan belajar.
5.      Pelajaran yang paling tidak disukai.
Tujuan dari laporan ini ialah:
1.      Guna memenuhi Tugas Akhir (TA).
2.      Guna menambah wawasan peneliti serta pembaca tentang penggunaan bahasa anak di wilayah sekitar.
3.      Guna mengetahui permasalahan belajar, waktu belajar selain jam sekolah, gangguan yang ada ketika belajar, kesulitan belajar, dan pelajaran yang paling tidak disukai.
Penggunaan bahasa yang digunakan oleh “Riswanda Karisma Putri” dalam percakapan dengan peneliti sangat menarik, terdapat campuran antara bahasa jawa dan bahasa Indonesia, apalagi sempat ada perpaduan antara bahasa jawa, Indonesia yang dilogatkan menjadi bahasa Madura.




TEORI
            Dalam berkomunikasi, bahasa merupakan alat yang penting bagi setiap orang. Melalui berbahasa seseorang atau anak akan dapat mengembangkan kemampuan bergaul (social skill) dengan orang lain. Penguasaan keterampilan bergaul dalam lingkungan sosial dimulai dengan penguasaan kemampuan berbahasa. Tanpa bahasa seseorang tidak akan dapat berkomunikasi dengan orang lain. Anak dapat mengekspresikan pikirannya menggunakan bahasa sehingga orang lain dapat menangkap apa yang dipikirkan oleh anak. Komunikasi antar anak dapat terjalin dengan baik dengan bahasa sehingga anak dapat membangun hubungan sehingga tidak mengherankan bahwa bahasa dianggap sebagai salah satu indikator kesuksesan seorang anak. Anak yang dianggap banyak berbicara, kadang merupakan cerminan anak yang cerdas.
Bahasa dapat dimaknai sebagai suatu sistem tanda, baik lisan maupun tulisan dan merupakan sistem komunikasi antar manusia. Bahasa mencakup komunikasi non verbal dan komunikasi verbal serta dapat dipelajari secara teratur tergantung pada kematangan serta kesempatan belajar yang dimiliki seseorang, demikian juga bahasa merupakan landasan seorang anak untuk mempelajari hal-hal lain. Sebelum dia belajar pengetahuan-pengetahuan lain, dia perlu menggunakan bahasa agar dapat memahami dengan baik . Anak akan dapat mengembangkan kemampuannya dalam bidang pengucapan bunyi, menulis, membaca yang sangat mendukung kemampuan keaksaraan di tingkat yang lebih tinggi. Pendapat ini eneliti kutip dari blogger pendidikan anak oleh Eli Tohonan Tua Pane,S.Pd. Pukul 14.32 hari rabu 07/03/2013.










METODE
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Whitney (1960) berpendapat, metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena.
Secara umum teknik analisa data untuk kuantitatif menggunakan metode statistic, dan agar mudah biasanya di bantu oleh program komputer, seperti SPSS, SPS, Minitab, MS exel, dll.
Lokasi penelitian:
-          Tempat: di ruang tamu subyek
-          Waktu  : pukul 14 :05 WIB
-          Hari/tanggal: rabu/ 03 juli 2013
Teknik pengumpulang data
-          Dokumentasi
Metode dokumentasi dilakukan dengan cara mencari data tentang hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya. Lexi J. Moleong (2004) mendefinisikan dokumen sebagai setiap bahan tertulis ataupun film, yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan aseorang penyidik.
-          Wawancara 
Adalah percakapan dengan maksud tertentu percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewe) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. (Moleong, 2000 : 135)
-          Rekamanan

PEMBAHASAN
            Menurut psikologi, anak adalah periode pekembangan yang merentang dari masa bayi hingga usia lima atau enam tahun, periode ini biasanya disebut dengan periode prasekolah, kemudian berkembang setara dengan tahun tahun sekolah dasar.
            Bahasa adalah alat komunikasi tapi bahasa anak usia dini tidak banyak orang mengerti. Nah.. mungkin Anda salah satunya.
Bahasa dapat dimaknai sebagai suatu sistem tanda, baik lisan maupun tulisan dan merupakan sistem komunikasi antar manusia. Bahasa mencakup komunikasi non verbal dan komunikasi verbal serta dapat dipelajari secara teratur tergantung pada kematangan serta kesempatan belajar yang dimiliki seseorang, demikian juga bahasa merupakan landasan seorang anak untuk mempelajari hal-hal lain. Sebelum dia belajar pengetahuan-pengetahuan lain, dia perlu menggunakan bahasa agar dapat memahami dengan baik . Anak akan dapat mengembangkan kemampuannya dalam bidang pengucapan bunyi, menulis, membaca yang sangat mendukung kemampuan keaksaraan di tingkat yang lebih tinggi.












PENUTUP
            Demikian yang dapat peneliti  laporkan dari penelitian sederhana yanyg telah peneliti lakukan. Sebagian besar data-data yang peneliti dapatkan berdasarkan peneliti kolaborasikan dari sumber yang peneliti dapatkan dari internet dan data yang peneliti dapatkan dari pedoman penelitian yang diterbitkan oleh Universitas Negeri Malang.
            Peneliti mengakui kekurangan yang terdapat dalam laporan ini. Oleh karena itu peneliti berharap pembaca mampu member sedikit kritik, saran maupun tanggapan dari laporan penelitian ini. Laporan ini sudah peneliti simpan dalam blongger pribadi yang bisa di akses ataupun memberikan komentarnya di http://coretanshindahrini.blogspot.com/
            Sekian yang dapat peneliti sampaikan dalam laporan ini. Terima kasih




DAFTAR RUJUKAN
…… 2010. Pedoman penulisan karya ilmiah. Malang: Universitas Negeri Malang.







LAMPIRAN DATA
S: Ris lapo?
R: Belajar
S: Belajar opo?
R: Bahasa Indonesia.
S: Lek ndu sekolah pelajaran opo sing nggak disenengi?
R: bahasa jawa.
S: lapo kok gak seneng bahasa jawa?
R: sulit
S: terus pelajaran yang lain yang tidak disukai?
R: ya muk iku tok
S: sehari belajare berapa kali?,,
Diam sambil berpikir, S kembali menyahuti “atau tidak pernah sama sekali?”
R: pernah eh.
S: berapa kali biasanya?
R: kadang 2x, sampai 3x
S: biasanya, kapan? Pulang sekolah atau berangkat sekolah?
R: malem
S: apa yang biasanya membuat belajarnya sulit, atau kesulitan belajarnya dimana?, misalnya suasana yang berisik atau suara-suara apa gitu
R: biasanya diganggu sama mas angga
S: belajarnya sambil nonton tv?
R: enggak belajarnya di sini (sambil menunjuk ruang tamu)
S: ya udah kalau gitu, mkasih ya ris?

Keterangan:
S: shindanh sebagai peneliti. R: sebagai subyek penelitian.
KURIKULUM VITAE
Nama Shindah Rini Diyastutik lahir di Mojokerto tanggal 06 oktober tahun 1992. Merupakan anak sulung dari pasangan bapak Miskan dan ibu Sri Hartatik. Menyelesaikan taman kanak-kanaknya di TK Musalimat, dan melanjutkan SD di MI Nabaul Ulum, serta SMPnya juga dituntaskan di MTs Wahid Hasyim. Ketiganya di selesaikan di desa Wonosari kecamatan Ngoro dan Kabupaten Mojokerto. Studi SMAnya di selesaikan di MAN Mojosari. Sekarang masih menempuh sarjana mudanya di Universitas Kanjuruhan Malang program studi Bahasa Sastra Indonesia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Materi Tentang Teks Eksposisi

penyebab dan solusi atasi kenakalan remaja

Menganalisis dan Menyusun Teks Editorial