Menganalisis dan Menyusun Teks Editorial
Materi Analisis teks
Editorial
Definisi meganalisis
·
Kegiatan memilah, mengurai, membedakan suatu kalimat
untuk dikelompokkan berdasarkan kriteria tertentu yang sesuai dengan
Langkah-langkah menganalisis
1. Memilih teks yang akan
dinalisis
2. Mulai melakukan
analisis terhadap judul teks
3. Bacalah baris demi
baris dengan intensif, bisa juga melalui membaca scanning untuk mengetahui
secara garis besar isi dan tema teks.
4. Buatlah tabel sesuai
pemahaman kalian
5. Cobalah untuk tidak
mengulang dari awal
6. Analisis juga setiap
kata yang ada untuk mengetahui makna yang ada didalamnya
7. Urutkan ide dan
kejadian, dan susunlah kembali berdasarkan masalah yang ditanyakan.
8. Telitilah setiap
kerangka analisis yang sudah kalian susun
Definisi Teks Editorial
·
Meskipun teks editorial adalah opini atau pendapat, namun
dalam penulisannya tidak bisa sembarangan. Penulisan pendapat atau opini harus
dilengkapi dengan fakta, bukti dan argumentasi yang logis
·
Menurut Dja’far H Assegaf dalam
bukunya “jurnalistik masa kini” yang
dikutip dari Lyle Spencer dalam “editoril writing”, tajuk
rencana merupakan pernyataan mengenai fakta dan opini
secara singkat, logis, menarik ditinjau dari segi penulisan dan bertujuan untuk
mempengaruhi pendapat atau memberikan interpretasi terhadap suatu berita yang
menonjol sebegitu rupa sehingga bagi kebanyakan pembaca surat kabar akan
menyimak pentingnya arti berita yang ditajukkan tadi (Dja’far
H. Assegaff : 1991)
·
Teks editorial adalah tulisan yang ditulis oleh redaktur utama media yang
berisikan pendapat, pandangan umum, atau reaksi mengenai suatu peristiwa atau
kejadian (berita aktual) yang tengah menjadi sorotan masyarakat
·
Kosasih (2017, hlm. 282) mengungkapkan bahwa teks editorial merupakan kolom
khusus Alma surat kabar yang berisi tanggapan redaksi media baik itu sekedar
pendapat, kritik, pujian, hingga sindiran terhadap suatu peristiwa faktual yang
tengah terjadi di lingkungan masyarakat luas.
·
Teks editorial juga sering disebut dengan tajuk rencana yang berarti
artikel utama dari suatu surat kabar yang berisi pandangan redaksi (tim penulis
dan penyusun koran) terhadap suatu isu pada saat koran tersebut diterbitkan.
·
Sumadiria (2011, hlm. 82) menyatakan bahwa tajuk rencana dapat diartikan
sebagai opini redaksi yang berisi aspirasi, pendapat, dan sikap resmi media
terhadap berbagai persoalan, kejadian atau fenomena aktual yang kontroversial
yang sedang terjadi di dalam lingkungan masyarakat.
Cara Membedakan Fakta dan Opini dalam Teks Editorial
Berikut adalah sebagian kecil ciri fakta dan opini
Fakta |
Opini |
·
Kalimat yang menyatakan
data statistik dari lembaga yang akurat ·
ungkapan hasil
wawancara dari sumber terpercaya ·
mencari bukti
terhadap persitiwa dari sumber lain |
·
Mengandung kalimat
penilaian, saran dan kritik ·
Tidak ada data yang
akurat sebagai pendukung ·
Terdapat kata kunci
yang menyatakan pendapat/ ungkapan perorangan |
Struktur Teks Editorial
·
Tesis (pengenalan Isu)
Merupakan pendahuluan teks editorial berupa pendapat dan gambar umum mengenai
isu yang dikomentari.
·
Argumen (penyampaian pendapat)
Pembahasan mendetail mengenai peristiwa yang dikomentari penguatan terhadap
pendapat dalam bentuk argumen logis maupun data faktual.
·
Penegasan (ulang)
Merupakan saran, rekomendasi, kesimpulan, hingga harapan yang berkaitan dengan
solusi ataupun sekedar prediksi ke depan mengenai berita yang dikomentari.
Sementara itu, menurut Kosasih (2017, hlm. 285) berikut adalah struktur
dari teks editorial
·
Pengenalan isu
Bagian ini adalah pembuka dari suatu persoalan aktual yang ditulis. Sehingga,
pengenalan isu dalam paragraf sangat dibutuhkan untuk memberikan konteks awal
kepada pembaca. Bagian ini dapat berisi pengenalan isu utama yang menjadi
sorotan, tokoh, opini masyarakat (pro-kontra), dan hal umum lain yang membantu.
·
Penyampaian argumen-argumen
Merupakan tanggapan para penyusun media yang bersangkutan (redaktur) mengenai
kejadian, peristiwa atau persoalan aktual yang sedang disoroti dalam teks
editorial. Pada bagian ini redaktur dapat menunjukkan di mana posisinya
(keberpihakannya) terhadap isu yang dibahas, setuju? Tidak setuju? atau justru
hanya mengapresiasi dan memberikan pujian saja.
·
Kesimpulan, saran, ataupun
rekomendasi
Bagian ketiga ini adalah penutup dan dapat dikatakan menjadi sikap akhir,
saran, kesimpulan, maupun rekomendasi dari informasi yang dikomentari
Kaidah Kebahasaan Teks Editorial
·
Adverbia, bertujuan agar pembaca
meyakini teks yang dibahas dengan menggunakan kata keterangan seperti selalu,
sering, biasanya, kadang-kadang, jarang dan lain sebagainya.
·
Konjungsi yaitu kata penghubung
pada teks, seperti bahkan dan lain sebagainya.
·
Verba
Ciri-ciri Teks Editorial
·
Berisi fakta atau peristiwa yang aktual, sedang ramai diperbincangkan,
hingga kontroversial.
·
Berupa opini atau pendapat redaksi media massa terhadap peristiwa yang
diberitakan
·
Memiliki kritik, penilaian, apresiasi, prediksi, saran maupun harapan
terhadap isu yang dibahas.
·
Terdapat saran atau rekomendasi yang dapat menjadi solusi ditunjukkan oleh
bagaimana caranya secara konkret
Tujuan Teks Editorial
·
Teks editorial bertujuan
mengajak pembaca untuk ikut berpikir tentang isu aktual yang sedang hangat
dibicarakan atau sedang terjadi di kehidupan sekitar.
·
Teks editorial bertujuan
untuk memberikan opini atau pandangan redaksi kepada pembaca terhadap isu yang
sedang berkembang
Manfaat Teks Editorial
·
Memberikan informasi kepada
pembaca
·
Bermanfaat untuk merangsang
pemikiran pembaca
·
Teks editorial terkadang
mampu menggerakkan pembaca untuk bertindak
Fungsi Teks Editorial
·
Fungsi tajuk rencana
umumnya menjelaskan berita dan akibatnya pada masyarakat.
·
Memberi latar belakang dari
kaitan berita tersebut dengan kenyataan sosial dan faktor yang mempengaruhi
dengan lebih menyeluruh.
·
Terkadang ada analisis
kondisi yang berfungsi untuk mempersiapkan masyarakat akan kemungkinan yang
bisa terjadi.
·
Meneruskan penilaian moral
mengenai berita tersebut.
Langkah-langkah Menulis Teks Editorial
·
Memilih pembahasan atau topik
terbaru dan sedang diperbincangkan, sehingga
menarik untuk dibaca
·
Mencari serta mengumpulkan data
yang dibutuhkan untuk mendukung pendapat dalam tulisan
·
Topik yang diangkat disesuaikan dengan minat pembaca
·
Melakukan koreksi atau menyuntik teks editorial
Sederhananya, Sumadiria (2011, hlm. 90) mengungkapkan bahwa proses
penggarapan teks editorial (tajuk rencana) terbagi menjadi empat tahap, yaitu:
·
Pencarian ide dan topik
·
Seleksi dan penetapan topic
·
Pembobotan substansi materi dan
penetapan tesis
·
Proses pelaksanaan penulisan
Sementara itu, Tim Kemdikbud (2017, hlm. 106) langkah-langkah untuk menulis
teks editorial adalah sebagai berikut!
·
Bacalah dua atau tiga teks editorial/tajuk
rencana dari sumber berita (media massa) yang berbeda sebagai berbagai
referensi gaya penulisan.
- Susunlah data
isu-isu utama untuk dirumuskan menjadi pernyataan umum.
- Telusuri
data-data pendukung atas pernyataan umum sudah ditulis sebelumnya dari
berbagai sumber terpercaya seperti buku, media massa terpercaya, lembaga
penelitian, badan pusat statistik, jurnal ilmiah baik secara daring maupun
luring.
- Susun perincian
data data tersebut lalu analisis dan buat argumen berdasarkan hasil
analisisnya.
- Tafsirkan
berbagai argumen-argumen yang telah dibuat menjadi pendapat baik berupa
kritik, apresiasi, harapan, atau penilaian umum.
- Kemukakan saran
atau rekomendasi dan tunjukkan caranya, agar memberikan solusi, bukan
hanya sekedar kritik saja atau rincikan kebaikannya tidak hanya memuji
saja
- Kemaslah seluruh
kerangka yang telah dipersiapkan menjadi tulisan teks editorial dengan
kalimat dan paragraf yang efektif agar tidak terlalu panjang dan tetap
ringan untuk dibaca; 8-10 paragraf, setiap paragraf terdiri dari 2-3
kalimat.
Kemudian, Kosasih (2017, hlm. 293) mengatakan langkah yang harus dilakukan
adalah sebagai berikut:
·
Memilih (selecting)
Merupakan langkah yang memilih isu-isu hangat yang akan diangkat ke dalam
tulisannya.
·
Mengumpulkan (collecting)
Maksud dari mengumpulkan adalah mengumpulkan berbagai data yang dapat
memperkuat argumen dan opini yang akan disampaikan agar editorial lebih dari
sekedar opini.
·
Mengaitkan (connecting)
Berarti mengaitkan atau menghubungkan data dan argumen, hingga mendiskusikannya
dengan seluruh anggota redaksi, karena editorial mewakili media secara
keseluruhan, bukan opini pribadi.
·
Memperbaiki (correcting)
Membaca kembali tulisan secara menyeluruh dan memastikan tidak ada dalam
ketepatan isi, struktur, dan kaidah kebahasaan
Referensi
- Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. (2017). Buku Siswa Bahasa Indonesia
SMA/MA/SMK/MAN Kelas XII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan
- Kosasih, E.
(2017). Jenis-jenis Teks. Bandung: Penerbit Yrama Media
- Sumadiria, AS Haris (2011). Bahasa
Jurnalistik: Panduan Praktis Penulis dan Jurnalis. Bandung: Simbiosa
Rekatama Media
Demikian yang dapat saya sampaikan dalam artikel
mengenai teks editorial ini, mohon maaf
jika ada kesalahan karena manusia tempatnya salah dan lupa.
Ikuti terus artikel-artikel selanjutnya, semoga kita senantiasa menjadi orang-orang yang
bermanfaat.
Salam sehat untuk orang-orang hebat
Sekian, terima kasih
Komentar
Posting Komentar